Muhasabah di pagi hari, membaca entry blog seorang sahabat yang baru pertama kali saya buka, menyentap hati dan menggetarkan. Terasa tersirap darah di setiap urat nadi, terimbau kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Sehingga membuatku terdiam, muhasabah yang baik, ingin saya kongsikan dengan pembaca sekalian, moga ada hikmah dan kebaikannya di sisi ALlah...
Hanya mampu ku bermohon, agar kesilapan-kesilapan lalu yang pernah ku perbuat diampuni oleh Allah yang Maha Pengampun dan Maha Memahami...
"Allahummaghfir dzunubi fi kulli umur, washlih li sya'ni, warhamni , Innaka Arhamur Rahimin...."
Aku berzina, terang-terangan dalam penglihatanMU….
Tangan dan tubuhku menggeletar.
Menantikan pengadilan di hadapanMU.
Membawa catatan amalanku di dunia.
Ditampilkan seluruh aktiviti duniaku.
Apa yang dilihat, sangat membuatkanku menyesal….
“Aku dulu selalu melihat wajah tampan lelaki bukan muhrim!” Ku dengar mata berbicara lantang.
“Aku dulu selalu mendengar kalimat mesra dari seorang lelaki yang haram bagiku!”Kali ini telingaku bicara.
Kenapa kegiatanku hanya berkapel?
Kenapa hari-hariku hanya disibukkan dengan nafsu syahwat semata?
Yang paling sering muncul adalah wajah seorang lelaki, yang sampai sekarang belum pernah aku temui.
Walaupun sehingga ajalku menjemput,
wajahnya sungguh menarik hatiku.
Dialah salah satu teman facebook, laman itu yang paling terkenal dan rancak digunakan…
Sekadar mengingatkan untuk sarapan dan makan. Setelah itu, semakin intim hubungan kami.
Tengah malam selalu menjadi waktu paling menyenangkan bagi kami.
Tiap minit aku hanya memikirkannya.
Bahkan pada waktu menghadapMU… aku tak mengalunkan ayat-ayatMU, apalah lagi qiamullail..
Seperti biasa, dia menanyakan khabarku, bertanya tentang kuliahku, bertanya tentang keluargaku.
Dan hal yang selalu kami lakukan…
Aku berzina! Lidahku berzina mengucap sayang padanya tanpa didasari ikatan pernikahan.
Telingaku berzina mendengarkan pujian sayang dan kalimat mesranya padaku. Mataku berzina melihat foto-fotonya.
Facebook, semuanya bermula. Allah, aku berzina. Seberapapun kecil pun, aku sudah berzina.
Mataku, telingaku, lidahku, hatiku…..
Menitis air mata ini. Andai aku dapat kembali ke dunia lagi….
No comments:
Post a Comment